Main menu:

Site search

Categories

November 2006
M T W T F S S
« Oct   Dec »
 12345
6789101112
13141516171819
20212223242526
27282930  

Archive

Archive for November, 2006

Bangladesh, oh Bangladesh

Tadi pagi sekitar jam 8.30, saya akhirnya tiba di Cengkareng setelah sekitar sebulan di Bangladesh. Kalau waktu berangkat dikerjain orang imigrasi di Cengkareng beli materai seharga IDR 20K, tadi malam di Zia Airport saya dipalak orang-orang di bagian periksa barang sebelum boarding sebesar USD20. Cuma, hanya, ngan saukur, gara-gara bawa pajangan dan gak saya masukkan ke bagasi alias di-hand carry aja. Damn !

MU vs Chelsea, 26 Nov 2006, 11.00 pm WIB

Daripada mikirin visa yang gak beres-beres, mendingan nyanyi Glory, glory, Man United aja yuk. Sambil baca-baca di internet soal pertandingan nanti malam antar Machester United vs Chelsea. Siapa yang bakal menang ?? MU dong !!!

Menu Hotel Sarina (Part 2)

Berhubung tinggal di Bangladesh diperpanjang, bukan karena banyak kerjaan melainkan karena perpanjangan visa yang gak jadi-jadi, akhirnya nyoba beberapa menu Hotel Sarina lainnya yang belum sempat dicoba atau belum sempat difoto.

Office Break di Dhaka

Sing Gara Ada yang saya suka tentang ngantor di Dhaka, sebentar-sebentar pasti ada break. Dari mulai coffee/tea break, smoking break, snack break, dll hehehe. Hari ini temen-temen di kantor patungan masing-masing 10 taka untuk beli sin gara. So, it’s time for snack break :D

Menu Hotel Sarina

Ada enaknya juga tugas ke luar daerah. Makan dibayarin kantor jadi bisa coba-coba berbagai jenis menu makanan. Termasuk ketika tugas di Dhaka dimana pilihan makan di luar terbatas sehingga lebih sering makan di hotel saja yaitu menu Hotel Sarina.

Blockade di Bangladesh

Sejak pertama mau berangkat ke Bangladesh memang situasi politik di Bangladesh sedang memanas. Beberapa hari sebelum berangkat, di koran diberitakan bahwa PM Khaleeda Zia mundur karena mandatnya sudah habis. Setelah berkonsultasi dengan kantor di Dhaka sehari sebelum berangkat, dapat informasi bahwa situasi sudah jauh lebih baik. Akhirnya diputuskan agar saya tetap berangkat. Ternyata sekarang terjadi blockade di seantero Bangladesh yang menyebabkan rencana kerja jadi berantakan.

Jumatan di Dhaka

Seru juga Jumatan di negeri orang. Ketika Khatib khutbah, saya cuma bengong aja karena gak ngerti bahasanya. Padahal orang-orang pada senyum, keur ngabodor meureun khatib na